Bolehkah merokok saat hamil muda
Jika kesehatan Anda tidak cukup jadi alasan untuk membuat
Anda berhenti merokok, mungkin saat nyawa janin Anda yang dipertaruhkan
akan membuat Anda segera melempar bungkus rokok Anda jauh-jauh, saat ini
juga. Merokok saat hamil memengaruhi kesehatan Anda dan bayi Anda
sebelum, selama, dan setelah bayi Anda lahir. Nikotin, karbon monoksida,
dan banyak racun lain yang Anda isap dari rokok dibawa masuk melalui
aliran darah langsung menuju bayi dalam rahim Anda.
“Merokok
mungkin adalah penyumbang dampak buruk nomor satu untuk kesehatan
bayi,” ujar Robert Welch, dokter kandungan sekaligus ketua Departemen
Obstetri dan Ginekologi di Providence Hospital di Southfield, Michigan,
dilansir dari Baby Center.
Semakin
banyak rokok yang Anda isap setiap hari, semakin besar peluang bayi
Anda mengembangkan masalah kesehatan yang lebih serius. Tidak ada dosis
“aman” dari merokok saat hamil.
Yang mungkin terjadi pada bayi jika ibu merokok saat hamil
Sebatang
dua batang rokok untuk satu hari memang lebih aman dibanding
menghabiskan seluruh pak rokok, tapi efeknya juga sebelas-duabelas.
Tubuh perokok amat sangat sensitif terhadap paparan dosis pertama
nikotin di hari itu, dan setiap hari, sehingga bahkan satu atau dua
batang rokok saja akan mengerutkan pembuluh darah secara dramatis.
Kekurangan
oksigen dapat memiliki efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan
bayi Anda. Umumnya, merokok selama hamil melipatgandakan kemungkinan
bayi akan lahir terlalu dini atau gizi buruk dengan berat lahir bayi
kurang dari 2,5 kilogram. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan
antara ibu perokok dan anak mengembangkan bibir sumbing.
Tidak hanya itu. Merokok saat hamil artinya Anda merisikokan jabang bayi Anda terhadap:
1. Cacat jantung bawaan
Bayi yang ibunya merokok pada trimester pertama kehamilan lebih mungkin untuk memiliki cacat jantung saat lahir.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC),
peluang risiko bayi-bayi ini memiliki beberapa jenis cacat jantung
bawaan terhitung sebesar 20-70 persen lebih tinggi dari bayi yang ibunya
tidak merokok. Cacat jantung termasuk jenis yang menghambat aliran
darah dari sisi kanan jantung ke paru-paru dan bukaan antara ruang atas
jantung (cacat septum atrium).
Racun dari rokok juga
dapat membuat denyut jantung bayi berdetak lebih cepat dari batas
normal, alias tarkikardia. Detak jantung yang terlalu cepat ketika
seseorang sedang berisitirahat dapat meningkatkan risiko serangan
jantung atau kematian mendadak. Risiko bayi meninggal mendadak (SIDS) akan terus menanjak naik sejalan dengan semakin kecilnya berat lahir bayi dan usia gestasional bayi menurun.
2. Cacat paru bawaan
Bayi
yang lahir dari ibu merokok saat hamil cenderung memiliki ukuran tubuh
kerdil. Keterlambatan pertumbuhan ini menyebabkan paru-paru mereka tidak
siap untuk bekerja mandiri, dengan kapasitas optimalnya. Artinya,
bayi-bayi ini dapat menghabiskan minggu pertama kehidupannya melekat
erat pada alat bantu napas. Bahkan setelah mereka mampu bernapas sendiri
(atau memang sudah bisa bernapas sendiri dari awal), bayi dari ibu yang
merokok saat hamil mungkin akan terus memiliki gangguan pernapasan
setelah dewasa nanti, akibat dari paru-parunya yang keracunan nikotin.
Ibu
yang merokok sedikitnya setengah bungkus rokok sehari selama kehamilan
hampir tiga kali lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan saluran udara
yang terblokir oleh lendir atau sleep apnea. Anak-anak yang ibunya merokok selama kehamilan sangat rentan terhadap asma, dan memiliki dua atau bahkan tiga kali lipat risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
3. Kerusakan otak
Merokok
selama kehamilan dapat memiliki efek yang bertahan seumur hidup pada
otak bayi Anda. Anak-anak dari perokok hamil khususnya cenderung
memiliki gangguan belajar, masalah perilaku, dan IQ yang relatif rendah.
Otak
janin yang masih berkembang sangat rentan terhadap rendahnya tingkat
oksigen, dan ketidakmatangan pusat otak yang mengatur pernapasan bisa
berkontribusi terhadap kematian bayi mendadak (SIDS). Studi terbaru
menyoal bayi dari ibu merokok yang meninggal dalam kandungan memberikan
wawasan tentang bagaimana paparan merokok dapat melukai perkembangan
otak. Selain menyebabkan kerusakan saraf dengan mengurangi suplai
oksigen ke otak yang sedang berkembang, nikotin meracuni hingga ke
daerah otak yang terlibat langsung dengan sistem kerja jantung dan
fungsi pernapasan. Selain itu, bayi yang ibunya merokok saat hamil lebih
mungkin mengalami sulit tidur akibat rendahnya suplai oksigen ke otak.
4. Lahir mati — atau Anda yang keguguran
Keguguran,
peristiwa tak terduga dari kehamilan, biasanya terjadi pada tiga bulan
pertama usia kehamilan. Pada kasus langka, keguguran dapat terjadi
setelah janin berusia 20 minggu. Ini disebut kelahiran mati.
Merokok saat hamil meningkatkan kemungkinan keguguran dini
dan bayi lahir mati yang diakibatkan oleh campuran puluhan racun dan
bahan kimia yang masuk ke dalam plasenta Anda mencekik suplai oksigen
dan nutrisi si bayi. Komplikasi lain dari merokok dapat menyebabkan
kehamilan ektopik, masalah plasenta (abrupsi plasenta atau plasenta previa), atau perkembangan janin yang lambat. Isu-isu ini juga dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati.
Saya tidak merokok saat hamil, tapi suami saya perokok. Adakah bahayanya untuk kehamilan saya?
Asap rokok, juga disebut rokok pasif,
adalah kombinasi asap dari rokok yang terbakar dan asap dihembuskan
oleh perokok. Asap yang membakar ujung rokok atau cerutu sebenarnya
mengandung lebih banyak zat berbahaya (tar, karbon monoksida, nikotin,
dan lain-lain) dari asap dihirup oleh perokok.
Jika
Anda secara teratur terkena asap rokok saat hamil, Anda akan memiliki
kesempatan lebih besar untuk mengalami keguguran, kelahiran bayi mati,
kehamilan tuba, berat badan lahir rendah, dan komplikasi lainnya dari
kehamilan. Bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok
juga dapat mengembangkan asma, alergi, infeksi paru-paru dan telinga
kambuhan, dan berada di risiko tinggi untuk sindrom kematian bayi
mendadak (SIDS).
Apa yang dapat saya lakukan untuk menghindari semua risiko ini?
Idealnya,
Anda harus berhenti merokok sebelum Anda hamil (merokok menurunkan
kesempatan sukses hamil sekitar 40 persen). Namun, CDC melaporkan 10
persen perempuan masih merokok selama tiga bulan terakhir kehamilan.
Jika Anda perokok, berhenti saat ini juga.
Satu-satunya cara untuk menghindari komplikasi kehamilan terkait dengan
merokok adalah menghentikan kebiasaan merokok — lebih cepat lebih baik.
Sebuah studi yang terbitan jurnal Obstetrics and Gynecology tahun 2009
menemukan bahwa ibu hamil yang berhenti merokok di trimester pertama
benar-benar menggenjot peluang mereka melahirkan bayi yang sehat dan
memiliki berat badan sehat hampir sama dengan bayi yang lahir dari ibu
yang bukan perokok. Ibu yang berhenti pada trimester kedua juga memiliki
peningkatan peluang, tapi tidak banyak.
Manfaat
berhenti merokok mulai dalam beberapa hari berhenti. Setelah Anda
berhenti, Anda dan detak jantung bayi Anda akan kembali normal, dan bayi
Anda akan cenderung untuk mengembangkan masalah pernapasan. Anda
mungkin memiliki gejala penarikan karena tubuh Anda sudah terbiasa
terhadap nikotin, zat adiktif dalam rokok. Anda mungkin ngidam rokok,
mudah marah, merasa sangat lapar, sering batuk, sakit kepala, atau
memiliki kesulitan berkonsentrasi. Gejala penarikan ini hanya sementara.
Mereka hanya terasa menyulitkan saat Anda pertama kali berhenti, tetapi
akan pergi dalam waktu 10-14 hari. Ketika gejala penarikan terjadi,
kendalikan diri. Pikirkan tentang alasan Anda untuk berhenti merokok —
anak Anda.
Jika Anda bukan perokok namun berada di lingkungan yang kental dengan asap rokok, tuntut suami
dan rekan kerja Anda untuk menghormati nyawa yang ada di dalam rahim
Anda. Jika pekerjaan Anda memaksa Anda untuk tetap bekerja di lingkungan
berasap rokok saat hamil, pahami bahwa lingkungan ini adalah ancaman
bagi keselamatan bayi Anda dan dapat dijadikan alasan kuat untuk
menuntut pemindahtugasan ke lingkungan yang lebih aman. Secara hukum,
Anda memiliki hak untuk bekerja di lingkungan bebas asap rokok.
Komentar
Posting Komentar