Cara menghilangkan buras pada wajah bayi

Bercak keputihan yang Anda sebutkan di dalam dunia medis disebut dengan bercak hipopigmentasi. Hipopigmentasi adalah hilangnya / berkurangnya warna kulit. Hal ini disebabkan berkurangnya sel melanosit di kulit akibat dari berkurangnya asam amino tirosin yang digunakan melanosit untuk membuat melanin atau sel pigmentasi (pewarna kulit). Hipopigmentasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
hipopigmentasi pasca peradangan/luka di kulit
pitiriasis versikolor atau dikenal dengan panu
vitiligo
albino
lepra
pitiriasis alba
Untuk menghilangkan bercak tersebut harus dicari apa penyebabnya. Bila penyebabnya adalah pitiriasis versikolor maka dapat diberikan obat jamur yang sesuai. Terapi disesuaikan dengan penyebabnya. Pada hipopigmentasi pasca peradangan, sel melanosit kulit di daerah tersebut sudah rusak sehingga terjadilah hipopigmentasi, hal ini sulit dihilangkan kecuali dengan operasi / laser.
Hipopigmentasi yang tiba-tiba muncul dengan sendirinya dapat juga disebabkan oleh vitiligo. Vitiligo adalah gangguan pigmentasi dimana melanosit (sel yang membentuk pigment) di area kulit hancur/rusak. Sebagai hasilnya, terdapatlah bercak putih yang muncul pada kulit di berbagai bagian tubuh. Penyebab dari vitiligo masih belum diketahui. Vitiligo diperkirakan merupakan penyakit autoimun atau gangguan kekebalan tubuh seseorang. Dilaporkan bahwa sengatan dinar matahari atau stress dan emosi dapat memicu terjadinya vitiligo. Jenis terapi untuk vitiligo adalah medikal (obat), operasi, dan terapi tambahan. Pemberian obat untuk penderita vitiligo harus sesuai dengan petunjuk dokter yang memeriksa. Masing-masing individu berespon berbeda terhadap terapi yang dilakukan.


Karena banyaknya kemungkinan penyebab terjadinya hipopigmentasi, kami sarankan Anda berkonsultasi ke dokter kulit untuk dilakukan pemeriksaan secara langsung agar dapat diketahui penyebabnya. Dengan demikian, dokter dapat memberikan pengobatan sesuai penyebabnya. Penyakit kulit akan lebih mudah didiagnosis apabila dilihat secara langsung karena perlu diketahui lokasi tepatnya, ukuran dan lainnya. Penggunaan salep secara sembarangan tanpa mengetahui penyebabnya tidak akan memberikan hasil yang efektif.
Penggunaan pampers (popok sekali pakai) setiap hari pada bayi tidak memiliki efek samping. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi penggantian pamper yaitu setiap kali bayi buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB). Hal ini untuk mencegah timbulnya ruam popok. Ruam popok ini terjadi akibat iritasi air seni serta gesekan antara kulit dan popok. Ruam biasanya lebih parah pada bagian kulit yang bersentuhan dengan air seni.

Cara terbaik untuk mencegah dan mengatasi masalah ini adalah dengan sering melakukan pengantian popok dan waktu udara. Jeli petroleum (vaselin dan jenis lain) atau obat salep oksida seng bisa membantu melindungi kulit sehingga tidak terkena iritasi lebih jauh. Obat salep menciptakan sebuah lapisan yang menutupi pantat bayi. Penggunaan bedak juga dapat mengurangi daya gesek antara kulit dan popok.
Kami sudah menyertakan artikel mengenai ruam popok yang dapat diakses di sini: Pemakaian Popok yang Sehat
Demikian penjelasan yang dapat kami berikan. Semoga membantu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kandungan kafein pada kopi good day

Bolehkah ibu hamil minum cappucino cincau

Keluar cairan bening saat hamil 9 bulan