Larangan ibu hamil menurut islam

Kehadiran calon bayi dalam keluarga merupakan kebahagiaan dan dambaan setiap orang, maka tak heran selama masa kehamilan seorang ibu mendapatkan perhatian ekstra dari banyak orang. Adapun perhatian yang diberikan bisa berupa nasihat yang sangat berguna, namun tak jarang sebagian dari anjuran tersebut merupakan mitos yang seharusnya dihindari oleh kita selaku umat Islam. Secara sederhana, mitos adalah cerita yang berlatar masa lampau mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan mahluk di dalamnya yang dipercaya oleh banyak orang.
Mitos-Kehamilan-Dalam-Islam

Ada banyak mitos yang berkembang di seputar kehamilan, di antaranya adalah:

1. Orang hamil dilarang menyakiti binatang, karena dapat menyebabkan sang anak lahir abnormal. Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi kasih sayang pada prinsipnya jelas melarang umatnya untuk menyakiti binatang. Hal tersebut mutlak berlaku kapan saja bukan hanya dilarang pada masa kehamilan saja, sebab di dalam Islam setiap perbuatan tentulah ada balasannya. Seperti firman Allah yang artinya:
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberah dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula." (QS. Al Zalzalah: 7-8).

2. Wanita hamil rentan diikuti mahluk halus seperti jin dan setan, maka untuk mencegahnya wanita yang hamil perlu mengaitkan peniti yang diberi bendel bawang putih serta gunting.
Menurut pandangan Islam, kepercayaan seperti itu tentu tidak benar dan bahkan bisa masuk ke dalam perbuatan syirik (menyekutukan Allah) karena telah meyakini bahwa suatu benda bisa mendatangkan manfaat.
"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah'. Katakanlah apakah kamu akan memberitahu kepada Allah yang di langit dan yang di bumi? Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan itu." (QS. Yunus: 18).

3. Wanita hamil tidak boleh menjahit karena dapat menyebabkan sang jabang bayi terlahir sumbing. Secara medis dikatakan tidak ada kaitan antara menjahit dengan bawaan bayi yang terlahir sumbing. Karena itu setiap muslim harus kritis terhadap mitos-mitos yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

4. Pantangan mengkonsumi makanan tertentu, seperti menghindari makanan pedas agar bayi tidak mengalami kebotakan. Pandangan ini tidak benar, karena hasil riset mengatakan tidak ada kaitan makanan pedas dengan kesuburan rambut si bayi.

5. Mitos dilarang mengkonsumsi buah nanas dan durian agar tidak keguguran. Padahal nanas memiliki kandungan prostaglandin yang bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker serta radang pada anggota tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi. Tentu saja nanas tidak memiliki keterkaitan secara langsung dengan janin bayi. Hal yang sama terkandung pada durian, meski tidak ada penelitian khusus tentang kandungan dalam durian, namun tidak ada kasus dalam ibu hamil mengalami keguguran saat makan durian. Yang dikhawatirkan ibu hamil akan mual jika makan kedua buah tersebut dalam porsi sangat besar. Jika mereka muntah dalam jumlah besar, tentu asupan makanan dalam janin

akan berkurang.

6, Mitos yang mengharuskan ibu hamil mengkonsumsi air kelapa muda. Air kelapa muda dipercaya bisa membuat bayi berkulit putih dan berambut lebat. Padahal putih atau tidaknya kulit bayi tergantung dari pigmen, sedangkan kesuburan rambut tergantung dari genetik orang tua. Meski begitu, dari segi medis terbukti air kelapa muda terbukti dapat membersihkan air ketuban menjadi lebih jernih.
Mitos-Kehamilan-Di-Luar-Negeri

Mitos seputar kehamilan ternyata juga terjadi di luar negeri, antara lain:

1. Di Jepang wanita hamil yang mengkonsumsi makanan pedas bisa membuat bayi mereka menjadi mudah marah saat tumbuh dewasa.

2. Di Meksiko, ada kepercayaan setempat bahwa perempuan hamil yang makan telur akan membuat bayi mereka mengeluarkan bayi tidak sedap.

3. Di Tiongkok, minum susu dipercaya dapat membuat kulit bayi lebih halus dan jika mengkonsumsi cumi-cumi, bisa mengakibatkan rahim menjadi lengket.

4. Di Tanzania, perempuan hamil dilarang makan daging karena bayi yang mereka kandung akan mengadaptasi hewan yang disantap sang ibu.

Penjelasan di video dari menit ke 4:39 sampai 07:08
Di dalam Al Qura'an, sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan sehat dan juga obat-obatan dari herbal dan madu. Anjuran tersebut tentunya juga berlaku bagi wanita hamil. Bagaimanapun makanan yang dimakan ibu hamil akan mempengaruhi jiwa, aqidah dan akhlaq bayi yang dikandung.

"Makanlah dari segala buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sungguh yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berfikir." (QS. An Nahl: 69).

Islam pada dasarnya tidak mensyariatkan amalan khusus bagi wanita hamil, meski begitu sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir dan membaca Al Qur'an agar terdengar oleh janin sejak dini.

Keistimewaan Wanita Hamil Dalam Islam

1. Sholat wanita hamil lebih utama dari wanita yang tidak hamil. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa'sallam mengatakan: "Dua raka'at sholat wanita hamil jauh lebih baik dibanding 80 raka'at yang dikerjakan wanita tidak hamil.". Keistimewaan ini diberikan karena wanita hamil membawa janin dalam perutnya.

2. Wanita yang sedang hamil akan memperoleh pahala puasa saat siang hari dan pahala ibadah saat malam hari. Hal itu terjadi karena wanita hamil selalu membawa amanah Allah.

3. Seseorang perempuan yang mengandung rahim dalam janinnya, maka para malaikat akan beristighfar untuknya. Dan Allah telah menetapkan setiap hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan 1000 kejahatan.

4. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatnya pahala orang berjihad di jalan Allah.

5. Apabila seorang perempuan melahirkan anak hilanglah dosa-dosanya seperti keadaan dia baru dilahirkan.

6. Salah satu mati syahid adalah mati karena hamil atau melahirkan. Rasulullah mengatakannya dalam sebuah hadits:
"Mati syahid itu ada tujuh, selain mati terbunuh dalam perang fii sabilillah yaitu, mati karena penyakit tha'un, mati karena tenggelam, mati karena penyakit lambung, mati karena sakit perut, mati karena terbakar, mati karena tertimpa reruntuhan, dan perempuan yang mati karena hamil atau melahirkan." (HR. Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i dan Malik).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kandungan kafein pada kopi good day

Bolehkah ibu hamil minum cappucino cincau

Keluar cairan bening saat hamil 9 bulan