Pantangan ibu hamil menurut islam

Larangan ibu hamil-Sesuatu hal atau perkarang yang dilarang pasti mengandung banyak manfaat. Dan begitu juga terhadap larangan Ibu Hamil dalam pandangan Islam. Guna untuk menghindarikan perkara yang tidak diinginkan untuk sekarang atau dikemudian hari. Proses pelarangan tersebut bermacam-macam.
Ada yang sifatnya ada sindiran teguran atau bahkan ada yang tertulis dalam ajaran dan syariat Islam itu sendiri. Semua itu guna menciptakan generasi yang sehat dan tanggung di kemudian hari.

Larangan  Ibu Hamil Menurut Islam

Dalam Islam ada tidak tertera secara jelas apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh wanita hamil. Namun ada beberapa yang harus diperhatikan.

Larangan Dan Anjuran Beribadah Buat Ibu Hamil 

Beribadah, dalam Islam melaksanakan sholat merupakan kewajiban bagi umatnya. Tak terkecuali ibu hamil. Menjalankan kewajiban tersebut juga sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil. Alangkah lebih baik jika ibu melakukan ibadah sunnah. Seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anakknya. Dalam Islam, Allah akan menuliskan takdir seseorang pada saat dia berusia 4 bulan dalam kandungan. Usaha yang bisa dilakukan ibu seperti memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran, melaksanakan sholat sunnah, dan berserah diri meminta, dan sebagainya yang tentunya ini sangat baik bagi kesehatan Ibu dan anaknya. Alasannya tentu karena melakukan suatu kebaikan akan semakin meningkatkan stabilitas fikiran positif yang sangat dibutuhkan oleh Ibu hamil (daripada ngerumpi)

Menjaga  Asupan Makanan Untuk Ibu Hamil

Menjauhi makanan haram. Apapun yang menjadi makanan ibu akan menjadi makanan calon anak. Untuk ibu hamil, jauhilah makanan haram. Sumber atau uang untuk membeli makananpun harus halal. Segala sesuatu yang halal, kerja halal akan menghasilkan rejeki halal dan mendatangkan barokal dari Allah SWT. Jangan sampai anak memakan makanan haram sejak dalam kandungan.

Hindari Makanan Makruh

Apapun yang menjadi makanan ibu akan menjadi makanan anak dalam kandungan yang disalurkan melalui plasenta. Semua itu tidak lepas dari peran serta plasenta yang dikenal juga dengan sebutan ari-ari. Beberapa adat di Indonesia bahkan sangat mengagungkan ari-ari hingga dianggap sebagai saudara kembar dari si bayi. Maka sangat jelas bahwa peran makanan terhadap si bayi akan sangat mempengaruhinya baik sedang dalam kandungan atau setelah melahirkan. Maka dari itu peran makanan terhadap perkembangan si bayi sangat berperan besar, maka sebaiknya hindari makanan yang makruh (banyak di benci orang), tentunya lebih-lebih yang haram sebagai Larangan Ibu hamil. Ini bukan berarti

setelah tidak hamil boleh memakan haram, tetap saja yang haram itu haram sampai kapanpun terkecuali darurat medis.

Larangan dan anjuran berprilaku untuk Ibu Hamil

Jauhi perilaku, sikap buruk. Perilaku buruk seorang ibu akan sangat berpengaruh pada calon anak. Anak mengetahui dan merasakan apa yang dirasakan oleh ibu. Sebagai umat Islam, jauhi larangan dan menjaga sikap sebaiknya dilakukan setiap saat. Apalagi seorang ibu hamil, menjaga sikap baik sangat penting.

Mitos Larangan Untuk Ibu Hamil Dalam Masyarakat

Mitos Seputar Kehamilan

Banyak sekali mitos mengenai ibu hamil. Mitos ini banyak berasal dari orang tua kita. Walaupun banyak mitos yang belum terbukti kebenaran. Inilah beberapa mitos seputar Larangan ibu hamil.

Memotong rambut saat hamil

Untuk Anda yang tinggal di jawa, pernahkah mendengar bahwa orang hamil tidak boleh memotong rambut. Hal ini belum jelas kebenarannya secara medis. Dalam islam sendiri tidak ada aturan yang melarang umatnya memotong rambut saat hamil.

•  Membunuh binatang
•  Mandi larut malam

 Berkomentar kurang baik

Jangan berkomentar buruk pada sesuatu, nanti anakmu menjadi seperti itu. Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku untuk ibu hamil. Kita sebagai manusia sosial harus saling menghargai dan menjaga hubungan baik.

Larangan untuk ibu hamil, sebaiknya jika perkara atau sesuatunya tidak melanggar dalam syariat Islam dan semata mata hanya untuk kebaikan saja. Alangkan baiknya jika para ibu-ibu muslim mejalankannya sebagai kebaikan dikemudian hari karena, tidak ada sebab musababnya sesuatu hal karena adanya sebab pendahulunya. Artinya jika tradisi mitos atau hal yang sudah dilarang baik itu yang terkandung dalam syariat agama atau hanya terkandung dalam budaya mitos namun tidak melenceng pasti ada kebaikan didalamnyua.